WAJAR DIKDAS, PRESTISE ATAU KUALITAS....??

Kebijakan Wajar Dikdas (Wajib Belajar Pendidikan Dasar) yang digulirkan pemerintah sebagai upaya peningkatan SDM Indonesia yang berpendidikan tinggi, di satu sisi memang melegakan karena setelah target melek huruf tercapai maka harus dibarengi peningkatan ilmu pengetahuan. Namun pada sisi lain juga mengkhawatirkan karena peningkatan kualitas pendidikan tidak dibarengi peningkatan mutu pembelajaran. Terutama aspek kuantitas yang sangat ditekankan pada program tersebut bukan kualitas. Kalau sekedar kuantitas tentu semua orang mempertanyakan karena target jumlah selalu dibarengi dengan cara yang tidak semestinya pada proses pendidikan. Yang jadi pertanyaan sebenarnya adalah untuk kepentingan siapa target kuantitas diberlakukan, karena kalaupun tercapai, kualitas pendidikannya akan dipertanyakan banyak pihak. Mencari kerja ....tentu sulit dengan kualitas SDM yang seperti itu. Prestise pejabat....?? bahwa daerahnya mencapai wajar dikdas..??Buat apa...kalau rakyat lagi yang jadi korban. Kalau saya boleh usul, cobalah pemerintah menggandeng swasta dalam mengelola pendidikan artinya peserta didik yang tidak tertampung di negeri biarlah swasta yang menangani dengan beasiswa penuh dari pemerintah, jangan menambah peserta didik di sekolah pemerintah yang melebihi kapasitas. Kalau bisa diwujudkan pasti target kuantitas dan kualitas akan terwujud. Janganlah mengelola pendidikan seperti perusahaan yang harus untung , apalagi apabila pendidikan itu milik pemerintah bisa kacau dunia pendidikan kita. Dengan semakin banyaknya murid di sekolah negeri dengan hitungan ekonomi akan semakin banyak dana masyarakat yang terserap oleh negara maka negara akan untung....itukah kapitalisasi pendidikan ? Negara untung...tapi di sisi lain beban guru negeri semakin berat dengan administrasi KTSP yg njlimet, kualitas pembelajaran tidak berjalan baik dengan banyaknya murid, dan sekolah swasta yg katanya mitra dalam mencerdaskan anak bangsa semakin terpuruk.....inikah keadilan?????

DIKLAT SERTIFIKASI PROFESI GURU TERNYATA MENGASYIKAN........!!


Melihat namaku tercantum dalam daftar sertifikasi guru yang dinyatakan MD (Mengikuti Diklat ), aku langsung bersyukur pada Tuhan karena aku diberi karunia yang sungguh ajaib dari sekian ratus ribu guru peserta sertifikasi namaku ada walaupun MD. Pada awalnya bayangan mengikuti Diklat begitu menyeramkan karena informasi dari peserta Diklat sebelumnya sangat menakutkan, tetapi ternyata tidak sengeri yang dibayangkan justru aku mendapat banyak tambahan pengetahuan baru dan tentunya teman-teman baru yang menyenangkan. Diklat yang diselenggarakan oleh UNY,USD,UST,danUAD ternyata sangat profesional, terlebih materi yang dibawakan dosen sangat membuka wawasan. Walaupun waktunya sangat padat tetapi tidak membosankan karena transfer pengetahuan yang betul-betul bisa kami rasakan. Cuman kasihan kepada teman guru yang sudah sepuh, rasa kantuknya tidak bisa ditahan. Mungkin suatu saat kebijakan Sertifikasi Guru lebih diarahkan ke guru muda, sedang yang sudah sepuh biarlah sertifikasi profesi diberikan secara otomatis dengan masa kerja lebih dari 20 tahun. Kayaknya kalau yang ikut diklat guru-guru muda lebih pas karena masih miskin pengalaman dan semangatnya masih bergelora. Sungguh tidak rugi ikut Diklat.....daripada lulus langsung lebih asik lulus lewat Diklat. Kaya pengetahuan, tambah teman, dan yang pasti.....asyik punya!!! Be professional....Puji Tuhan...!!!





INGE AT ST. MARIE PLAYGROUP


Pada tanggal 14 Januari 2008 Inge menginjak umur 3 tahun 8 bulan, dan mulai merengek minta sekolah ke TK St.Maria. Karena melihat keinginan besar dari Inge maka kedua orangtuanya pun segera mendaftarkan Inge ke TK.St.Maria Purbalingga. Hari pertama di Playgroup Inge sangat antusias bersekolah dan begitu banyak teman yang diajak berkenalan. Lucu banget, karena sampai di rumah tidak satupun nama temannya yang diingat. Yang diingat cuman mas atau mbak. Keinginan besar untuk bersekolah membuat Inge tidak canggung walaupun pada hari pertama bersekolah. Siiiip deh....Ing !!! Tuh...lihat fotonya Inge sama Bapak dan Ibu waktu di Monas....yang njepret Sr.Florida loh...!